Rabu, 21 Agustus 2019

Garudafood bermitra dengan AIP-PRISMA (Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture)

Jakarta, 21 Agustus 2019 - Indonesia adalah salah satu dari lima belas produsen kacang tanah global, tetapi produksinya telah menurun selama dekade terakhir, dan sangat bergantung pada impor untuk memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat. Salah satu tantangan yang dihadapi Garudafood adalah tingginya ketergantungan terhadap impor untuk kacang tanah ose dan juga suplai kacang basah lokal yang masih belum memenuhi target. Oleh karena itu, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk bermitra dengan AIP-PRISMA (Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture).

Sebuah program Kemitraan Pembangunan antara Pemerintah Australia (Department of Foreign Affairs and Trade, DFAT) dan Pemerintah Indonesia (Bappenas) di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Tujuan dari kerjasama Garudafood-PRISMA ini adalah meningkatkan suplai kacang tanah dan mengurangi impor dengan mempromosikan program kemitraan antara kelompok petani kacang tanah dengan Garudafood, terutama untuk kacang tanah ose dan kacang basah, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan harga. Selain itu, PRISMA memfasilitasi peningkatan kapasitas tim Garudafood dalam pemetaan/identifikasi lokasi dan petani untuk memperoleh suplai kacang tanah yang berkualitas, baik ose maupun basah, dan juga memfasilitasi peningkatan kapasitas dalam melakukan pendekatan ke petani.

Dalam skema kemitraan ini, Garudafood akan mendorong petani untuk menerapkan Good Agriculture Practices (GAP), Good Harvest Practices (GHP), dan Good Post-Harvest Practices (GPP) dengan memberikan bimibingan teknis kepada kelompok tani yang menjadi mitra. 

Kolaborasi antara Garudafood dan PRISMA ini membuka target pasar yang baru, mendorong penggunaan kacang tanah lokal, dan mempromosikan kegiatan setelah bercocok tanam (post-harvest) melalui praktek pertanian yang baik (good agriculture practice), praktek penanganan yang baik (good handling practices), dan praktek produksi yang baik (good production practices).

Kerja sama terbaru ini diharapkan dapat meningkatkan kernel lokal dan pasokan bahan kacang tanah serta peningkatan pendapatan para petani melalui perbaikan harga pasar.